[tUGAS SOFTSKILL] ILMU BUDAYA DASAR | Manusia Dan Keindahan |
Mariana Fitria Kelas : 1EA09 NPM : 14211298 |
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan adanya nafsu, akal, dan hati manusi tersebut tidak dapat dipisahkan dengan keindahan. Dengan akal yang diberikan oleh Tuhan, manusia setidaknya memiliki keinginan untuk dirinya sendiri untuk menciptakan hal yang baru.Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika.
Keindahan dapat menginspirasikan kita akan sebuah seni. Keindahan dapat dicontohkan antara lain: keindahan alam, keindahan lukisan, keindahan tarian, dll. Keindahan dapat dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu: keindahan sebagai kualitas abstrak dan keindahan sebagai benda tertentu.
Ø Pengertian Keindahan
kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara warna, dan sebagainya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian dari hidup manusia.
Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja.
Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian yaitu :
a. keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas dapat dijelaskan bahwa sesuatu yang mempunyai nilai atau ciri khas yang menarik dan dapat dilihat merupakan makna dari keindahan. Keindahan mencetak suatu seni yang elok dan rupawan. Seni yang terkandung dalam makna keindahan dapat berwujud benda ataupun abstrak. keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Dalam arti estetis keindahan bias berdasarkan penglihatan, pendengaran, jadi keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
o Keindahan seni
o Keindahan alam
o Keindahan moral
o Keindahan intelektual
b. keindahan dalam arti estetis murni
Keindahan dalam arti estetik murni Yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya. Estetika adalah suatu ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Arti luas mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa.
c. keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti terbatas Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna. Keindahan ini lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda- benda yang di serapnya dengan indra penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
jadi kesimpulan dari arti keindahan itu tersendiri adalah bahwa keindahan tersusun dari keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
Ø Nilai Estetik
nilai estetik ialah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan. Yang terdiri dari nilai moral, nilai ekonomik, niloai pendidikan, dan sebagainya.
Ø Perbedaan Nilai Ekstrinsik dan Nilai Instrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau pembantu. Contohnya adalah tari-tarian Darma-minakjinggo, tarian itu merupakan nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu adalah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai instrinsik. Jadi nilai instrinsik itu nilai yang terkandung dalam suatu benda atau sarana tersebut.
Ø Kontemplasi dan Ekstansi
Keindahan dapat digolongkan menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
Kontemplasi adalah suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Dalam kehidupan sehari-hari orang mungkin berkontemplasi dengan dirinya sendiri atau mungkin juga dengan benda-benda ciptaan Tuhan atau dengan peristiwa kehidupan tertentu berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya.
Di kalangan umum kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata atau dengan pikiran untuk mencari sesuatu dibalik yang tampak atau tersurat misalnya, dalam ekspresi seseorang sedang berkontemplasi dengan bayang-bayang atau dirinya dimuka cermin.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau tingkat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.
Ø Teori – teori dalam Renungan
Renungan berasal dari kata renung yang berarti berdiam diri dan memikirkan sesuatu dalam kurun waktu tertentu. Renungan atau merenung yang biasanya orang mengatakan bahwa setiap orang yang merenung pasti memikirkan sesuatu yang membuat dirinya penasaran atau ingin tahu. Didalam renungan terdapat beberapa teori, diantaranya:
o Teori Pengungkapan : Dalil dari teori ini ialah bahwa "Art is an expression of human feeling" (Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Pengungkapan berwujud sebagai gambaran angan-angan yang berarti menciptakan suatu karya seni dalam dirinya tanpa poerlu adanya kegiatan jasmaniah keluar.
o Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paa taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi
o Teori Psikologis :
Teori seni yang dilihat dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptaannya dengan menggunakan metode-metode psikologis. Dapat juga diartikan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuh keinginan bawah sadar dari seorang seniman.
Keserasian adalah hubungan antara suatu unsur dengan unsur yang lain dan saling bekaitan diantara keduanya. Tidak hanya renungan saja yang mempunyai teori, tetapi keserasian juga mempunyai teori, antara lain:
o Teori Objektif yaitu keindahan yang menciptakan estetika bersifat yang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan. Pendukung teori objektif yaitu Plato dan Hegel.
o Teori Subjektif yaitu bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda yang tidak ada, yang ada hanya perasaan diri seseorang yang mengamati suatu benda disekelilingnya.
o Teori Perimbangan yaitu keindahan hanyalah kesan yang subjektif sifatnya dan keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan.
Ø Sebab Manusia Menciptakan Keindahan
Manusia menciptakan suatu keindahan itu karena beberapa faktor, yaitu :
1. menciptakan tata nilai yang telah usang
2. Karena adanya kemerosotan zaman
3. Faktor penderitaan manusia
4. Faktor keagungan Tuhan
Kita harus bersyukur kepada Tuhan yang telah menciptakan kita sebagai manusia yang memiliki segala bentuk keindahan yang sempurna yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan yang lainnya. Janganlah kita merusak keindahan yang telah dianugrahkan kepada setiap insan manusia, dan janganlah pula kita merusak keindahan terhadap makhluk-makhluk Tuhan yang lainnya. Keindahan adalah ciptaan Tuhan, oleh karena itu manusia harus berupaya menjaga dan merawat keindahan yang telah ada. Keindahan itu pada dasamya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan.
Sumber : e-book MKDU Ilmu Budaya Dasar Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar