Rabu, 11 Januari 2012


    [tUGAS SOFTSKILL]
ILMU BUDAYA DASAR
Manusia Dan Tanggung Jawab
Mariana Fitria
Kelas : 1EA09
  NPM : 14211298



Manusia dan Tanggung Jawab


Sering kali kita mendengar kata-kata tanggung jawab. Tanggung jawab itu apa??? Menurut saya sendiri pengertian dari tanggung jawab itu adalah suatu tingkah laku menanggung perbuatan dimana orang tersebut melakukan perbuatan baik disengaja ataupun tidak.
Setiap kita melalukan suatu kegiatan, kita harus menaggung apa yang kita lakukan, bila ada kesalahan.
Tanggung jawab yang baik adalah bisa menerima semua resikonya yang dialami.

Ø  Macam-macam Tanggungjawab :
1. Tanggungjawab terhadap diri sendiri
2. Tanggungjawab terhadap Keluarga
3. Tanggungjawab terhadap masyarakat
4. Tanggungjawab terhadap bangsa / negara
5. Tanggungjawab terhadap Tuhan

Contoh tanggung jawab dari seorang Ayah adalah beliau merupakan seorang yang bertanggung jawab terhadap keluarganya menjadikan keluarga yang harmonis dan ayah juga yang meencari nafkah untuk keluarga begitu besar perjuangan seorang ayah dalam keluarga. Tanggung jawab seorang ayah diibaratkan sebagai tanggung jawab yang utama. Seorang ayah kalau saja tidak mempunyai rasa tanggung jawab keluarga, mungkin keluarga itu tidak akan harmonis dan selalu berselisih paham, mengakibatkan perceraian ataupun dendam. 

Kita juga memiliki tanggung jawab yaitu sebagai pelajar atau mahasiswa kita harus bertanggung jawab terhadap masa depan kita sendiri, kita yang menentukan bagaimana kedepannya mau jadi apa kita ini. Tanggung jawab belajar dan mempertambah ilmu pengetahuan agar dapat mencapai cita-cita.

Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada keluarga. Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan.

Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yangtidak menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepaa sesame teman..

Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

Oleh karena itu kita harus tanamkan rasa tanggung jawab dimulai dari diri kita sendiri. Karena mempunyai peran yang sangat penting bagi diri sendiri dan orang lain sekitar kita. Setelah menanamkan rasa tanggung jawab pada diri kita, kita juga dapat merasakan manfaatnya dari sikap tanggung jawab tersebut.

Selasa, 10 Januari 2012


                     [tUGAS SOFTSKILL]
ILMU BUDAYA DASAR
Manusia Dan Keadilan
Mariana Fitria
Kelas : 1EA09
NPM : 14211298




Manusia dan Keadilan

Kehidupan setiap manusia dalam aktifitasnya sehari-hari kadang sering mendapat perlakuan tidak adil atau sebaliknya. Setiap manusia pasti ingin berbuat kebaikan seperti jujur. Tapi kadang untuk melakukan sebuah kejujuran tidaklah mudah karena terdapat permasalahan dan kendala yang dihadapinya yang disebabkan oleh berbagai sebab seperti situasi, permasalahan, dan sikap moral seseorang.
                                  
Keadilan adalah pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap dari kita “manusia” memiliki itu “hak dan kewajiban”, dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan kewajiban yang telah dilakukan sehingga terjalin harmonisasi dalam perwujudan keadilan itu sendiri.

Keadilan itu sendiri memiliki sifat yang bersebrangan dengan dusta atau kecurangan. Dimana kecurangan sangat identik dengan perbuatan yang tidak baik dan tidak jujur. Atau dengan kata lain apa yang dikatakan tidak sama dengan apa yang dilakukan.

MACAM-MACAM KEADILAN :

Ø  Keadilan Legal Atau Keadilan Moral
 Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal.
 Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk member tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik.
Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak keserasian.

Ø  Keadilan Distributif
 Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).

Ø  Keadilan Komutatif
 Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

Ø  Kejujuran
 Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Ø  Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.

Ø  Pemulihan Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.

Ø     Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.

Opini:
Menurut saya suatu kejujuran itu adalah keadaan dimana seseorang memiliki kesadaran penuh untuk mengetahui dan menanggung konsekuensi dari akibat dari suatu perbuatan yang telah dilakukannya. Sedangkan kecurangan itu adalah kebalikan dari sikap kejujuran tersebut.
Terkadang manusia lupa akan tuganya untuk bersikap adil dalam memutuskan suatu perkara benar apa salahnya. Contoh ketidakadilan di Indonesia adalah korupsi yang terjadi di Indonesia. Korupsi yang terjadi mengakibatkan masyarakat Indonesia mengalami kemiskinan. Kemiskinan itu terjadi akibat ketidakadilan Pemerintah terhadap hukum yang berlaku
Sikap adil harus dimiliki oleh setiap orang, karena sikap adil dapat membantu kita dalam keadaan untuk memilih mana yang benar ataupun mana yang salah. Dalam memilih subuah keputusan kita harus adil, jangan sampai dalam memilih keputusan tidak adil, karena dapat mengakibatkan permusuhan antara kedua belah pihak.
Salah satu cara untuk bersikap adil itu harus dimulai dari diri sendiri dengan membedakan mana yang salah dan benar untuk hal sepele dulu, dengan begitu akan tercipta suatu keadilan.